UAS JURNALISTIK KONTEMPORER

17.03 Edit This 0 Comments »

1. KENAPA HARUS KULIAH DI PEGURUAN TINGGI NEGERI ( PTN )

Seiring dengan majunya teknologi, tuntutan untuk mempunyai bekal pendidikan dirasa sebabagai suatu persaingan yang sangat menonjol bagi lulusan SMTA dalam memperebutkan bangku diperguruan tinggi.
Yang mana pandangan masyarakat yang secara umum bahwa masuk diperguruan tinggi masih merupakan impian bagi calon mahasiswa dan orang tua, meskipun banyak Perguruan Tinggi Suwasta ( yang fasilitas dan mutunya lebih baik ), seperti yang diungkapkan oleh Liya 19 tahun, siswa SMAN 2 kediri, bahwa kuliah di PTN menjadi harapan dan keinginan yang besar karena berbagai keuntungan jika bias masuk di PTN alasannya : pertama bahwa PTN mutunya tentu lebih baik. Kedua, berkuliah di PTN biayanya relative lebih murah dari pada kuliah di PTS. Ketiga, tidak ada ujian Negara bagi PTN, suatu hal yang sangat meringankan waktu, energi dan biaya mengingat PTN harus menyelenggarakan ujian Negara.

Masuk PTN Tidak Cukup Belajar Sendiri

Semakin ketatnya persaingan khususnya lewat jalur SNMPTN, maka banyak siswa yang mencoba mencari alternatif pemecahannya. Banyak calon peserta yang rela mengeluarkan biaya yang cukup besar agar berhasil menembus pesaingnya pada saat ujian SNMPTN. Misalnya dengan menggunakan jasa orang lain (prifat), lewat teman-teman dan untuk meningkatkan kemampuan belajar, contohnya bergabung dengan Lembaga Bimbingan Belajar (LBB)

Alasan siswa memilih bergabung dengan LBB adalah agar metode belajar lebih terarah, bisa mendapatkan materi pelajaran, banyaknya kakak-kakak kelas mereka yang bisa sukses masuk PTN dengan mengikuti LBB, sebagai pendukung belajar dan akan lebih berfariatif trik-trik dalam mengerjakan soal-soal SNMPTN dengan cepat. Hal tersebut diungkapkan oleh Johan dan Angga, 20 tahun, siswa SMAN 1 Kediri.

Seperti yang terlihat dikota Kediri , berbagai kursus yang berkaitan dengan pelajaran sekolah, berupa pelajaran Remidial yaitu bimbingan tes atau bimbingan masuk PTN setiap mendekati ujian masuk PTN ramai-ramai membuka tempat bimbingan. Menjamurnya LBB tentu menjadi sorotan banyak pihak, baik dari kalangan perguruan tinggi, Departemen pendidikan, ataupun pakar pendidikan.

LBB merupakan lembaga non formal, dan LBB tidak dapat menjamin lolos SNMPTN tetapi LBB akan memberikan peluang yang jauh lebih besar untuk bisa lolos SNMPTN. hal tersebut diungkapkan oleh Nahrowi, 40 tahun, Direktur LBB Sigmagama Kediri. LBB sendiri, posisinya sebagai fasilitator yang programnya mendekatkan para calon peserta agar lebih intensif dalam menghadapi SNMPTN 2009. pelatihan mengerjakan sosl-soal SNMPTN dan pengenalan model ataupun karakter soal-soal dari tahun-ketahun sebatas hanya untuk mempermudah dan membiasakan para calon peserta mengerjakan soal-soal SNMPTN nantinya. Dengan demikian yang bersangkutan diperkirakan dapat mengerjakan soal-soal SNMPTN dengan cepat, tepat dan benar.

Motivasi Perlukah Bagi Calon Peserta SNMPTN

Motivasi sangat mendukung bagi calon peserta selain itu motivasi juga merupakan suatu keberhasilan. Motivasi tersebut bisa saja dating dari temen-temen dekat mereka, kakak-kakak mereka yang sudah berhasil masuk PTN, atau motivasi tersebut juga bias dating dari orang tua mereka.
Munif, 40 tahun, humsis dan konseling di LBB SSC kediri, mengatakan, bahwa calon peserta ujian merupakan individu yang rentan terhadap kecemasan, ujian menyebabkan banyak problematika dan psikis, misalnya takut, pesimis, percaya diri terhadap nasib dan kebetulan. Hal ini tentunya akan mempengarui kesehatan mental calon peserta dan tidak adanya kestabilan psikis, perasaan pasif dan tidak bahagia. Perasaan cemas ketika menjelang ujian dapat terjadi jika calon peserta tidak siap menghadapi ujian. Bahwa calon peserta harus mempersiapkan segala sesuatunya antara lain kemampuan dalam menjawab soal, menentukan fakultas atu jurusan yang tepat, Strategi memilih PTN idaman dan persiapan mental. Perasaan cemas sering kali menghapuskan apa yang sudah dipelajari dan diketahui dan dikuasai dari benak individu.

Memang orang cenderung berfikir bahwa ujian memang merupakan salah satu percobaan hidup, yaitu sesuatu yang tak dapat dihindari dan harus diperjuangkan. Hal inilah yang menyebabkan para calon peserta ujian memandang ujian dengan rasa takut, gelisah dan sering kali merasa sangat sedih.

Maka dari itu, untuk dapat menembus SNMPTN sangat membutuhkan keseriusan. Motivasi dari manapun sangat diperlukan bagi calon peserta yang akan mengikuti tes SNMPTN 2009 tanggal 1 dan 2 juli 2009 nanti. Hal ini tentunya akan mengarah pada kesiapan mental, sebab dengan kondisi mental yang stabil, pikiran tentunya akan jernih ini akan membantu dan mempermudah calon peserta untuk mengingat konsep-konsep yang harus dipahami.

Calon Peserta Tes SNMPTN Harus Percaya Diri

Rasa percaya diri merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Menurut Hatta 35 tahun, tentor dan juga bagian konsultasi kesiswaan di LBB SSC Kediri, bahwa diera yang penuh dalam persaingan semacam ini, rasa percaya diri sangat diperlukan , terutama oleh para siswa-siswi yang ada di LBB SSC ini sebagai calon peserta tes SNMPTN dalam memperebutkan bangku di PTN nanti. Karena hal ini sangat perlu sebab bagi individu yang tidak memiliki rasa percaya diri tentunya akan mengalami kritis kepercayaan diri ( kepedean ) dan adanya krisis kepercayaan diri mempunyai peranan yang penting dalam menghadapi ujian SNMPTN 2009 nanti, karena itu bagi calon peserta harus dipupuk sebelum mereka menghadapi ujian SNMPTN.

Seperti yang di alami Citra, 19 tahun, siswa SMAN 2 Nganjuk, sebagai calon peserta ujian ANMPTN, bahwa kwatir dan cemas serta tidak percaya diri sering mewarnainya seperti kekwatiran saat menghadapi ujian SNMPTN nanti lupa terhadap materi yang sudah dipelajari atau takut kalau nanti tidak dapat mengerjakan soal-soal SNMPTN.

Maka dia memilih jalan alternatif untuk mengikuti LBB agar dalam menghadapi SNMPTN nanti mampu memunbuhkan rasa percaya diri tidak lagi diliputi oleh rasa khawatir, takut dan cemas akan bayangan-banyangan yang belum tentu terjadi.

Peran Orang Tua Memotivasi Anak

Orang tua hendaknya ikut memberi motivasi terhadap anak sehingga anak merasa bersemangat dan berkonsentrasi dalam belajar. Orang tua harus berusa untuk menciptakan suasana yang tenang dan menyenangkan sehingga anak termotivasi untuk belajar. Tidak terlalu menuntut dan berharap yang berlebihan diluar kemampuan anaknya, sehingga dapat mengurangi kecemasan anak dalam menghadapi tes SNMPTN nanti.

0 komentar: