ARTIKEL ( JADIKAN HIDUPMU LEBIH HIDUP )

09.14 Edit This 0 Comments »

Syamsul-Huda

Sobatku tersayang pernah gak kamu ngelihat sungai?
Eiiits…….. jangan sewot duluu!! Percaya deh kalau kalian pernah pasti udah pada sering ngelihatin sungai, tapi pernah pa gak kamu-kamu dapat pelajaran dari tindakanmu merhatiin sungai tu tadi? Nah ngaku aja deh …..ada yang belum pernah dapet pelajaran kan? Makanya ello-ello mesti dengerin dulu nii cerita gue ! yang sabar ya,…..! kalau kita perhatikan dengan seksama, ada banyak hal yang kita jumpai ketika kita lagi merhatiin sungai, mulai dari besar sungainya, warna airnya, kealamannya, isinya, arus airnya, apa yang ada dipermukaan airnya, apa yang sedang melayang didalamnya, dan apa yang ada di dasar sungainya, alias yang lagi tenggelam. tentu ada beda penampakan sesuatu yang hidup dengan sesuatu yang tidak hidup di dalam sungai tadi.

Ada sepotong kayu yang terapung diatas sungai atau ikannya yang sudah mati misalkan, maka kita akan bisa ngelihat kalo dia pasti bergerak ngikutin aja kemana arah sungai tadi membawanya, tidak ada gerakan mandiri yang dilakukannya, yang punya arah dan gerak tersendiri. Bahkan diam hanya bisa diam ketika kagak ada aliran sungai yang menggerakkannya. Demikian pula dengan batu didasar sungai tersebut. Dari hari kehari dia tetap aja pada posisinya semula, diem, statis, kaga’ bergerak kalau kaga’ da yang menggerakkannya. Itulah tadi penampakan sepotong kayu, ikan yang mati dan sebuah batu. Sesuatu yang mati alias tidak hidup. Tetapi cobalah jika kita tengok ikan-ikan yang hidup disungai tadi. Sekalipu ikannya kecil, sebesar ikan teri yang paling kecil, tetapi akan senantiasa kita akan bisa ngelihat gerakan tertentu yang dilakukan secara mandiri, sesekali dia terbawa oleh arus sungai yang cukup deras, tapi pada waktu yang bersamaan, kita juga saksikan betapa ada upaya yang dia lakukan untuk mempertahankan posisinya, atau sekali waktu dia terlihat bergerak berenang melawan arus yang ada.

Singkatnya ikan yang hidup pasti akan terlihat bergerak sacara mandiri dalam gerakannya tersebut, sekalipun arus sungai begiti deras membawanya kearah yang berbeda.

Pelajarannya……………..! bagaimana penampilan kita menjalani kehidupan ini? Apakah memang udah penampilan seseorang yang hidup ataukah sebenernya kita hidup cuman kagak da bedanya dengan sesuatu yang mati tadi. Konkritnya ? Apakah selama ni emang kita jalani hidup ni dengan senantiasa melakukan gerakan secara mandiri yang punya arah tertentu, punya tujuan tertentu sehingga gerak kita pun jadi terarah,’ ataukah selama ni kita Cuma’ bisa ngejalanin hidup ni dengan cara ngikuuut aja ma orang laen……… kagak pernah ngerti pa yang jadi tujuan kita hidup kita, ka gak pernah ngerti hidup didunia ni mau cari pa and ngapain. Kalau orang lain sekolah atau kuliah ya ikutan dong sekolah tanpa tau sebenarnya mo’ cari apa sebenarnya sekolah, akhirnya kita ngejalanin masa-masa sekolah dengan rutinitas yang sama sekali tidak bermakna. Yang sekolah penampilannya sama aja dengan yang tidak sekolah alias sama-sama seneng tawurannya, sama-sama ngomposin orang, sama-sama doyan narkobanya, sama-sama suka kluyuran dan laen sebagainya. Atau penampilan hidup tu statis, ka gak da progresivitas sama sekali, orang lain kaga’ bisa ngerasain bedanya adanya ada and tidak adanya kita. Karena itu kita pasti melakukan suatu perubahan dalam diri kita, supaya hidup yang kita jalani ni bisa lebih hidup:’ bukan dengan sara ngisep rokok tapi dengan cara memahami terlebih dulu siapa sich sebenarnya jati diri kita ni ? yuk cari sama-sama,……..!!!!!!!!

Jati diri…………..bukanlah perkara yang remeh

Berbagai berita dan kabar sekitar remaja seringkali menunjukkan kepada kita betapa ternyata kita, para remaja, itu masih banyak yang bingung dengan jati diri kita sendiri. Mulai dari maraknya tawuran antar pelajar bahkan mahasiswa, kebiasaan ngeceng dipinggir-pinggir jala, terjerak narkoba demi kesetiakawanan, ABG yang komersial yang menjamur demi beberapa keeping uang tuk beli makanan “prestis” semacam Mc D, KFC, dan el el el………. Hingga banyaknya angka kecelakaan diluar nikah plus aborsi. Adalah sederajat kasus yang menunjukkan betapa mayoritas kita itu tidak mengerti dengan jati diri kita itu sesungguhnya siapa, apa tujuan hidup kita, gimana cara meraih/atau mencapai tujuan tersebut dan apa yang mesti kita lukuin.
Maka jangan heran …… begitu lagu “BERMIMPI” –nya base jam beberapa taon lalu keluar, laku keras bak kacang goreng, para remaja dan ABG seolah menemukan sosok yang bisa menyuarakan “suara hati” kita yang lagi kebingungan mau cari apa dimuka bumi ni, pokoknya rasanya yang bisa kita lakukan ya cuman bermimpi dan bernyanyi…….( aku hanya bisa bermimpi dan bernyanyi dalam hati………ku hanya ingin hidup bahagia……aku tak tau apa yang kucari dimuka bumi………….)
Begitu pulalah gambaran orang ngejalanin hidup itu. Kalo’ dai belom ngerti, siapa sih dirinya itu, apa tujuan dia hidup, dan ngak tau juga gimana caranya sampai ketujuan hidupnya tadi. Maka dia akan tampil sebagai orang-orang yang “buleett” aja, kasana kemari tapi kagak jelas mau kemana, hidupnya ngambang dan gampang banget kebawa arus orang-orang disekitarny. Kalao orang-orang disekitarnya seharian pergi ngedisco karena katanya tu adalah cara menunjukkan identitas diri, ikut deh ngedisco,. Begitu orang sekitarnya lagi asik triping…karena lagi trend…ikut deh orang ini tripping, yang lain naik gunung….ikut deh naik gunung, yang lain pada nyabu…ikut deh dia nyabu, …yang lain lagi demo rame-rame, ikut dech demo, dia lakuin meski kagak ngerti tuk apa, dan kenapa dia ngelakuin tu. Sehingga…... jadilah dia sebagai orang yang hidup tanpa da landasan yang pasti.
Oleh karena tu menjawab pencarian jati diri kita adalah suatu keniscayaan yang harus kita kelarin kalau kita ingin sukses dalam menjalani sebelum kita menentukan kapan kita harus melangkah, dan kearah mana kita harus melangkah. Dengan kata lain, kejelasan jati diri adalah langkah yang awal bagi kejelasan masa depan hidup kita.

Berfikir dan berfikir……adalah sebuah awal!
Sebenarnya pertanyaan seputar jati diri kita, bahwa kita itu siapa sich? Di dunia ni mau ngapain sich? Habis tu mau kemana sich? Secara alami meski kan muncul dalam benak kita kalo’ kalo’ kita mau melihat dan memikirkan diri kita, alam sekitar dan kehidupan yang da disekeliling kita. Ketika dia ngelihat rambut kepala, tapi da yang kagak…….kayak alis, bulu mata, de el el el padahal dia kaga’ ikutan ngatur, menunjukkan betapa semua tu begituuu da yang yang menciptakannya dan yang mengaturnya, tanpa da sesuatu dibalik semua tu, sesuatu yang pada-Nya –lah kita bias menyadarkan segala sesuatu yang bersifat serba terbatas tadi, hingga sampailah kita pada suatu pertanyaan: dari mana sich asal semua ni, asal dari manusia, alam semesta dan kehidupan ni? Tuk pa semua ni ada? Saatnya…..mengertri sapa sich gue ni?
Nah …….kalo’ kita mo’ menggunakan akal yang udah dikaruniakan Allah ini kepada kita tadi, yang dengannya kita menjadi makhlik Allah yang tentu berbeda dengan makhluk yang lain, makin kita akan sampai pada suatu kesimpulan ketika kita mengamati fakta manusia, alam semesta dan kehidupan ini, bahwa mustahiiil……ada sesuatu yang ada dibalik tiga hal tadi. Sesuatu yang telah menciptakan semua hal tadi, dari tidak ada menjadi ada, karena tidak mungkin manusia tu mengadakan dirinya sendiri, demikian pula gunung-gunung, kusing, semut, laut dan seterusnya. Karena mereka semua bersifat terbatas, tentu ada donk dzat yang telah menciptakan mereka, dimana dzat tersebut harus berbeda dengan makhluk bikinan-Nya, dia tidak bersifat terbatas. Dia adalah Tuhan yang Maha Pencipta dan juga Maha Mengatur atas segala sesuatu. Sehingga sangatlah logis, kalo’ kita pun setelah diciptakan oleh_nya gak akan pernah dibiarin aja……mo’ mau hidup dengan model gimana, mo’ makan apa, mo’ pakek baju apa, mau tetap hidup atau gak, dan sebagainya. Pendek kata ketika kita diciptakan telah juga disertakan, Allah SWT, Pencipta kita, yang Maha pengatur tadi, aturan2x yang harus kita pakek dalam menjalani kehidupan ni.

Agar kita hidup sebagaimana sebagaimana kita diciptakan oleh-Nya, karena sebagai pencipta kita tentulah Allah Maha tau juga atas segala hakekat kita, apa yang bias membahayakan kita dan pa yang membahagiakan kita. Bukankah pencipta mobil adalah pihak yang paling tahu tentang seluk beluk mobil ciptaannya itu? Lebih jauh lagi mobil ciptaannya akan cepat rusak dan tidak berdaya guna sebagaimana tujuan dia bikin, kalo’ cara penggunaan , bahsn bsksr, dsn csrs pemeliharaannya tidak sesuai dengan tata cara/pun aturan yang dikeluarkan pencipta mobil tersebut. Nah demikian pula dengan manusia, kehidupannya akan kacau dan tidak akan berjalan sebagai mana tujuan dia diciptakan kalo’ selama ngejalanin kehidupan ni manusia tidak diatur dengan aturan2x bikinan Penciptanya.
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu, dan langit sebagai atab, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan hujan itu dengan segala buah-buahan sebagai rizki untukmu, oleh karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (Q.S Al- baqoroh 22). Jadi jelaslah sudah, bahwa kita Alam semesta, dan kehidupan ini adalah semuanya semuanya berasal dari Allah SWT, dan bukan ada dengan sendirinya atau diadakan oleh sesuatu selain Allah. Ini adalah hal prinsip yang harus kita yakini karena terkait dengan pengakuan kita secara pasti bahwa Allah adalah Pencipta kita. Karena dengan pengakuan yang kuat, yakin 100% tanpa ada keraguan tentang hal inilah berarti kita baru disebut beriman kepad Allah, dan yakin bahwa Muhammad adalah utusan Allah, yang dating dengan membawa Al-Qur’an yang semata mata merupakan kalam Allah.
Dan Allah telah menciptakan kita bersumpah. Maka demi Robb-Mu, mereka itu (pada hakekatnya) tidak beriman sebelum sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim ( pemutus) atas segala permasalahan yang timbul diantara mereka, kemudian tidak ada rasa keberatan dihati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima (pasrah) dengan sepenuhnya. (Q.S Adz Dzariyaat 56). Maka untuk beribadah kepada Allah-lah kita dihidupkan didunia ini. Dengan cara bagaimana? Dengan cara melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Alla, dan meninggalkan segala apa yang dilarang-Nya.

Terakhir, satu hal yang pasti, bahwa segala sesuatu didunia tidak ada yang bersifat abadi, pasti akan berakhir, karena mereka adalah makhluk yang penuh dengan keterbatasan …….yang tidak bias menolak ketika maut atau hari akhir itu tiba. Kita pun demikian sebagai manusia yang telah diciptakan oleh Allah, pada massanya nanti akan dimatikan-Nya dan akan dikembalika lagikepada-Nya. Karena Dialah asal dari segala sesuatu dan kepada-Nyalah akhir dari segala sesuatu itu dikembalikan.

Katakanlah Allahlah yang menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu , seterlah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya: akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. ( QS. Al Jaatsiyah 26)
Kembali kepada Allah sang Pencipta, itulah akhir dari perjalanan hidup kita. Setelah sekian lama kita diberi kenikmatan hidup beserta seperangkat segenap perangkat untuk menikmatinya, maka kita akan kembali menemui-Nya untuk mempertanggungjawabkan apa yang udah kita lakuin and kita perbuat dengan segala kenikmatan itu. Apakah kita gunakan untuk mengkufuri-Nya, ataukah kita gunakan untuk mentaati-Nya. Semua akan diminta pertanggungjawabannya, kagak ada yang bakalan lolos dari pengadilan-Nya.
Jadi, kalo’ kita itu ngerti end sadar bahwa kita bakalan ditanya tentang segala apa yang kita lakuin didunia ini, tentu kita kaga’ main-main ngejalanin hidup ini. Kita tidak akan pernah memandang bahwa tujuan akhir dari hidup kita adalah pada kehidupan dunia ini aja. Tapi lebih lanjut karena kita ngerti bahwa akan ada kehidupan setelah kehidupan didunia ini, yang lebih kekal dan abadi, yang mana disanalah menentukan nasib kita apakah ngedapetin ridho Allah dan surga-Nya atau ngedapetin murka dan neraka-Nya, maka kita mestinya akan senantiasa ngejadiin ridho Allah sebagai tujuan akhir dari segala tujuan amal perbuatan kita didunia ini.
Ok………..!

0 komentar: