KUMPULAN MATERI FOTOGRAFER
08.47 Edit This 0 Comments »
MATA KULIAH : FOTOGRAFER
Oleh : SYAMSUL HUDA K.I
PENDAHULUAN
1.PENGERTIAN (OVERVIEW)FOTOGRAFI
2.SEJARAH FOTOGRAFI
3.PROFESI FOTOGRAFER
PENGERTIAN FOTOGRAFI
1. Adalah sebuah cabang keilmuan yang memadu padankan antara teknik dan seni.
Dibangun melalui prinsip kerja kamera dan cahaya
2. Perpaduan teknik grafis dengan menggunakan media cahaya
3. Dibangun dari komposisi dan susunan objek hingga membentuk visualisasi
pesan yang diharapkan pembuatnya agar bisa ditangkap o/ penikmat /
khalayaknya
SEJARAH FOTOGRAFI
Th 1839, Thomas Mandre Dquarre (Perancis) menemukan Gambar Optik. Ia adl putra seorang panitera pengadilan di Cernellies pd tgl 18 November 1787 Seorang Pelukis panggung TAHUN 1822 membentuk teater unik bernama Deorama Th 1926, Dquarre meneruskan penelitiannya u/ mengawetkan gambar tsb bersama Nicephore Niepce, seorg Perwira Infanteri Membuat kejutan dg membuat lukisan ilusi dg bantuan efek penyinaran yg mengagumkan Mengg lembrn hitam putih yg dilapisi aspal Butuh pencahayaan selama 8 jam Bagian yg terkena cahaya mjd keras dan tdk dapat lepas stlh dicuci dlm campuran minyak Lavender dan Terpentin TH 1830, mrk mengganti lembaran timah dg lempengan tembaga yg diberi lapisan perak dan kemudian diproses dg Larutan Yodium yg dilemahkan di dalam Air Raksa.Dapat mempersingkat waktupencahayaan, kemudian mengawetkan gambar dilarutkan dlm garam dapur Penemuan terakhir th 1839, selanjutnya terkenal dg Tahun Kelahiran Fotografi
PENEMUAN FILM
1.William Henry Fox Talbot
Berupa kertas yg peka cahaya dan dibuat transparan dg bantuan cahaya lilin
FOTOGRAFI DI INDONESIA
15 Mei 1857, Wolter Wood B dan James Page (Inggris) meletkkan tonggak dlm pendokumentasian di Indonesia Th 1841, 2 th setelah fotografi ditemukan Jurrians Munich datang ke Indonesia atas dasar perintah Kolonial Belanda, u/ membuat rekaman-rekaman desain
PERKEMBANGAN KAMERA
1.Banyak artis yg memakai kamera Obscura
2.Kamera gelap dg sebuah lubang yg memiliki lensa sederhana pd temboknya dan dapat dibuka
Cara kerjanya : memproduksi secara balik dlm skla kecil dari bayangan yg ditimbulkan o/suatu objek yg disinari
Th 1839, Louis JM Daquerre, mengembangkan jenis DAQUERRETYPE, yg peka thd cahaya, dg membuat plat fotografi dmn bayangan dari kamera Obscura dapat diletakkan dan dipasang secara Permanen Desain pertama kamera mirip kamera Obscura, memproyeksikan bayangan objek pada suatu kaca Bayangan dpt difokuskan, dan stlh fokus, kaca diganti dg bingkai kayu yg berfungsi sbg penahan plat yg peka cahaya. Th 1870, ditemukan plat Gelatin, material sensitif dan mudah digunakan.Kamera kodak dikenalkan 1883, membawa perubahan besar2an di dunia fotografi Kamera tsb Telah berisi film yg cukup u/ 100 gambar scr fabrikasi kmd kalau habis dpt diisikan kmbl pd pabrik yg sama (di Rockcester NV.
Th 1990, Kodak Brownie #1 Eastman gebrakan kelas amatir Film sensitif ini terus berkembang mengikuti perkembangan makin canggihnya kamera. Kamera optik yg dilengkapi o/ pencari jejak fokus pd th 1916 dg lensakec. Tinggi Ernoster
FOTOGRAFER
PERTEMUAN KE : 2
PENGENALAN KAMERA
AWAL MULA KAMERA DAN PRINSIP KERJA
KAMERA LUBANG JARUM (KLJ)
1.Kamera Lubang Jarum (KLJ), bekerja dg celah cahaya
2.KLJ merupakan cikal bakal dari seluruh media rekam /kamera dari cara kerja, bagian-bagian, prinsip-prinsip kerja cahaya
3.Cahaya pantulan dari objek masuk ke lubang kamera dan ditangkap terbalik oleh media kertas foto atau film.
Bahan2 KLJ :
1. Cutter, gunting dan gergaji
2. Jarum jahit/jarum pentul
3. Paralon/kaleng + tutup
4. Doubletip
5. Karton hitam
6. Aluminium foil
7. Amplas halus, asahan
8. Lakban hitam
9. Karet hitam
MEMOTRET DG KLJ
1.Memasang kertas film (di dalam kamar gelap), sifat film adl peka cahaya
2.Cuaca/sinar matahari (ultraviolet), perkiraan intensitas cahaya karena berhubungan dg keberhasilan
3.Jarak objek, perkiraan jarak karena jangkauan lensa sebesar 450
4.Usahakan kamera tidak goyang, membutuhkan waktu agak lama shg kamera harus diam agar foto tidak goyang
5.Jam/pengingat waktu. Apabila waktu tidak sesuai dengan perkiraan maka berakibat pada hasil
PROSES CUCI CETAK
TERDIRI DARI 6 PROSES
a.Proses pengembangan, film dimasukkan ke dalam nampan dan digoyang secara teratur agar merata, butuh waktu sekitar 2-3 menit. Jika terlalu lama maka gambar yg dihasilkan cenderung hitam (over developing)
b.Proses penghentian, film dipindahkan ke dalam larutan penghenti menggunakan penjepit steril. Dengan waktu 30 detik-1menit
c.Proses penetapan, film dimasukkan ke dalam larutan penetap dengan jepit yg berbeda dan digoyang secara stabil shg unsur perak halida yg berada pd emulsi film tidak bereaksi. Rentang waktu 2-3 menit
d.Proses pembilasan, pindahkan film ke dalam bak pembilas dan bilas dg air bersih da usahakan mengalir. Waktu 2-3 menit
e.Proses pengeringan, hindari debu karena bisa merusak hasil, dan letakkan film negatif beralaskan bahan yg menyerap air, atau digantung dg penyinaran tidak terlalu dekat
f.Proses cetak, film negatif diletakkan pd film baru dmn posisi emulsi berhadapan, negatif harus di atas, kemudian lapisi dg kaca bening dan sinari selama 1-5 detik dg jarak lampu 30 cm
FOTOGRAFER
PERTEMUAN KE : 3
PENGENALAN KAMERA
1. PENGENALAN KAMERA SINGLE LENS REFLEK (SLR)
TIPE-TIPE KAMERA
a.KAMERA adl sebuah alat yg dapat membuat gambar dari sebuah objek melalui pembiasan pada sebuah lensa kemudian direkam oleh film yg ada di belakangnya
b.Gambar yg tdpt pada film disebut Latent Image
c.Kamera memiliki prinsip kerja yg sama dg Indera Mata
d.Di dalam mata trdpt bola mata yg bening dan di belakangnya trdpt Kornea yg memungkinkan utk memfokuskan bayangan benda yg kita lihat spt halnya lensa kamera yg memfokuskan bayangan benda pd film
e.Untuk menciptakan hasil foto yg baik, kita terlebih dahulu harus menguasai teknis dari penggunaan bag2 pd kamera serta cara kerja masing-masing bag tsb.
1. KAMERA OTOMATIS,
SETENGAH MAUPUN FULL OTOMATIS
KEUNTUNGAN :
a.tidak perlu mengatur diafragma
b.tidak perlu mengatur speed/kecepatan rana
c.penggunaan sangat mudah
c.tidak perlu memfokuskan gambar
d.tidak perlu pengaturan khusus Lampu Kilat/Flash KERUGIAN :
e.karena kecepatan rana tidak bisa diatur, maka tdk mungkin membuat foto dg efek khusus, seperti blur misalnya
f.pada cuaca/ruang gelap, diafragma terkecil tdk mampu membuat gambar
g.sulit menentukan Ruang Tajam (Depth of Field)
2. Kamera TLR (Twins Lens Reflex)
Mempunyai 2 pendukung lensa. Lensa Atas adl View Finder Terbalik dan Lensa Bawah adalah lensa pengambil gambar (taking lens). Format film besar dan sering juga terjadi paralax.
3. KAMERA DUAL LENS REFLEX (DLR)
Memiliki jendela bidik (view finder) yg tdk berhubungan dg lensa sebenarnya shg dpt menimbulkan parallax (perbedaan antara yg terlihat di view finder dg hasil foto )
4. KAMERA POLAROID
Merupakan kamera kategori full otomatis karena foto bisa langsung terlihat/jadi
5. KAMERA SINGLE LENS REFLEX (SLR) 120 mm
Memiliki persamaan dg kamera SLR 35 mm hanya berbeda pd bentuk ukuran kamera dan film yg lebih besar, tetapi view finder pd kamera ini tidak memiliki Prisma Pembalik
6. KAMERA SINGLE LENS REFLEX (SLR) 35 mm
Memiliki persamaan dg SLR 120 mm, sebagai pemula kita bisa menumpahkan kepercayaan pd kamera ini utk menghasilkan foto yg bagus. Dg kamera ini kita bisa menggunakan kontrol yg lebih
7. VIEW KAMERA
Memp. Format film besar dan didesainkan u/ berdiri di atas tripod dan untuk pemotretan hasil yg detail
8. KAMERA STEREO
Memiliki 3 lensa yg berkemampuan mereka objek sebagai bayangan 3 dimensi
9. KAMERA RANGE FINDER
Kamera yg menggunakan pembidik yg terpisah mjd dua dan sistem kerjanya spt kamera kompak. Menggunakan kamera tipe ini juga akan menyebabkan kesalahan paralaks yg disebabkan krn lensa pembidik tdk melihat hal yg sama spt lensa perekam. Ttp ada bebrapa hal yg bisa mengoreksi paralaks.
PENGENALAN KAMERA
SINGLE LENS REFLEK
Bagian Kamera SLR
A. Badan Kamera
Di dalam badan kamera SLR memiliki bagian-bagian yg memiliki fungsi-fungsi tersendiri, al :
1. Cermin pantul/kaca pembalik
Digunakan u/ menangkap sekaligus memantulkan bayangan benda stlh melalui lensa. Bayangan tsb dipantulkan ke prisma
2. Prisma
Bagian yg berfungsi mengubah bayangan terbalik yg dipantulkan oleh cermin agar tdk terlihat saat dilihat lewat View Finder
3. Rana
Mrp sebuah tirai yg membatasi lensa dg film
4. Bingkai Bidik (View Finder)
Bagian yg berfungsi sbg tempat u/ melihat hasil bayangan benda yg ditangkap cermin
B. Bagian Luar Badan Kamera
Pada bagian luar badan kamera, tdpt bagian-bagian yg mengatur proses pemotretan.
1. Tombol Pelepas Rana (Shutter Release)
adl bag kamera yg harus kita tekan u/ menangkap gambar. Biasanya terletak di kanan atas badan kamera.
2. Pengatur Kecepatan (Shutter Speed Dial) (Bag. Yg mengatur cepat lambat terbukanya rana)=รจ Bag. ini diatur dg ukuran angka dlm perbandingan dg 1 detik.
Angka yg tertera biasanya :
4000, 2000, 1000, 500, 250, 125, 60, 30, 15, 8, 4,2,1, dan B.
Jika dibaca, angka 1 adl kecepatan 1/1 detik, atau angka 4000 adl kecepatan 1/4000 detik.
Sedangkan B, adl kec. Yg mampu diatur lama penangkapan gambarnya, penggunaannya saat kec. Diposisikan B, tombol pelepas rana ditekan slm proses penangkapan gambar dan melepasnya stlh durasi penangkapan gambar dirasa mencukupi.
3.Pengaturan Waktu (Self Timer)
Bg. yg digunakan u/ menunda terbukanya rana selama 8 sampai 10 detik
4.Kait Pemutar Film dan Penghitung Jumlah Frame Film
Bg. yg berguna u/ memindahkan frame yg sdh digunakan ke frame kosong selanjutnya. Bg. ini scr otomatis segera mengaktifkan Shutter Release dan jg menunjukkan jumlah frame yg sdh digunakan
5. Penggulung Ulang (Rewind Knob)
Bag. yg digunakan u/ menggulung film ke frame semula
6. Pengatur ASA
Bag. yg digunakan u/enentukan kepekaan film yg digunakan. Pada bag. Kamera tertentu
pengaturan ASA dpt dilakukan dg otomatis.
7. Dudukan Lampu KIlat (Hot Shoe)
Bag. yg menghubungkan kamera dg lampu kilat
Di dlm View Finder, ada dua hal penting yg hrs diketahui, al :
1. Light Meter
Digunakan u/ mengetahui seberapa normal pencahayaan yg dihasilkan lewat komposisi kec dan diafragma yg dipakai.
Hal-hal yg terukur dlm light meter :
a.Over Exposure (+), pencahayaan terlalu berlebihan (warna merah)
b.Normal, pencahayaan telah sesuai biasanya dg simbol lampu warna hijau
c.Under exposure (-), pencahayaan kurang (warna merah)
2.Pencari Jarak Fokus
Bag. ini akan menentukan apakah gambar yg ditangkap sdh mencapai jarak yg tepat dg lensa. Ada beberapa cara yg bisa dipakai :
a.Sistem kaca kabur, dmn jarak fokus akan tepat jika gambar yg terlihat benar-benar jelas, jika belum akan terlihat kabur.
b.Sistem Micro Prisma, dmn jarak fokus akan tepat jika gambaryg terlihat tajam dan halus, jika belum maka gambar tampak kasar
c.Sistem gambar belah (split image), dmn fokus gmbr ditentukan o/ potongan garis vertikal yg menyatu satu sama lain, jika garis vertikal itu masih terbelah maka gambar tsb belum fokus.
___________________________________________________________________________
DIAFRAGMA
a.Fungsinya : mengatur intensitas cahaya yg masuk ke dalam lensa dan ditangkap oleh media rekam yg digunakan
b.Diafragma terdiri dari daun-daun/kisi-kisi yg terdiri dr 8 lempengan logam tipis yg dpt dilihat dr dlm lensa
c.Bila skala diafragma diperkecil maka lubang atau bukaan lensa menjadi besar shg cahaya yg masuk menjadi banyak
d.Bila skala diafragma diperbesar maka bukaan lensa menjadi kecil shg cahaya masuk sedikit.
e.Nilai diafragma dinyatakan dg f/stop dan ditulis dg f/skala, skala ata angka yg trdpt pd gelang diafragma adl 1.4 ; 2.8 ; 4 ; 5.6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22, yg artinya bahwa lensa tsb dpt Membuka Diafragma dg f/1.4 ; f/2.8 ; f/4 ; f/5 ; f/6 ; f/8 ; f/11 ; f/16 dst.
f.Apabila angka yg dipakai kecil, maka bukaan diafragma besar shg cahaya yg masuk semakin banyak, demikian pula sebaliknya.
RANA
Rana adl sebuah alat yg mengatur lamanya cahaya yg masuk. Satuan Rana adl second atau detik
Pada kamera SLR : 1 ; ½ ; ¼ ; 1/6 ; 1/15 ; 1/30 ; 1/60 ; 1/125 ; 1/250 ; 1/500 ; 1/1000 ; 1/2000 ; 1/4000 dan B (Bulb)
Artinya kecepatan rana adl 1 detik, ½ detik, ¼ detik dst
Sedangkan huruf B pada rana adl Bulb yg artinya rana membuka selama tombol shutter terus ditekan dan selama itu pula intensitas cahaya masuk
VIEW FINDER/JENDELA BIDIK
a.Bagian ini digunakan untuk menentukan jarak antara lensa dg objek shg gambar benar-benar tajam
b.Ini disebabkan pembelokkan sinar oleh lensa
c.Seluruh gambar akan menjadi tajam apabila semua sinar dibelokkan ke suatu titik di atas film View Finder memberitahukan pemotret apakah gambar sudah fokus atau belum
Prinsip Kerja Kamera SLR
a.Cahaya masuk melalui lensa. Sebelum rana membuka cahaya dipantulkan cermin ke dalam kamera dalam keadaan terbalik (karena bayangan yg masuk ke dalam kamera dalam keadaan terbalik dari gambar sesungguhnya)
b.Pada saat rana dibuka, secara bersamaan diafragma menutup ke posisi yg telah ditentukan
c.Cahaya seterusnya menuju ke film dan terekam ke dalam film
d.Posisi cermin, rana dan diafragma kembali pada keadaan semula setelah waktu yg kita atur ke dalam pengaturan rana telah habis
FOTOGRAFI
(pertemuan 4)
KOMPOSISI
KOMPOSISI
• Komposisi adl suatu seni penempatan u/ menyusun elemen-elemen (warna, tekstur, bentuk, pola, shape dll) dalam batasan ruang dan menyusun garis-garis shg mencapai keseimbangan pandangan pada ruang
• Dalam tinjauan ini diperlukan kemampuan artistik atau tinjauan rasa, jiwa seni, di mana tanpa seni sebuah komposisi merupakan bantuk yang formalis, kaku, dan tidak memiliki jiwa.
TUJUAN KOMPOSISI
Mengorganisir dari berbagai elemen foto yg berlainaan menjadi satu kesatuan yg saling mengisi, melengkapi dan mendukung satu sama lain, shg dpt tercipta menjadi karya foto yg enak dilihat (sesui pesan yg ingin disampaikan)
FORMAT KAMERA
FORMAT BUJUR SANGKAR
Bukan merupakan format yg dinamis karena besarnya batas yg sama antara vertikal dan horisontal
Kesan yang terlihat statis dan kaku
Kelebihan format ini adanya keseimbangan ke segala arah
FORMAT PERSEGI PANJANG
Lebih dinamis, karena pandangan mata secara umum melakukan sapuan secara horisontal kemudian ke vertikal, ke arah kiri atau kearah kanan
Penempatan garis horisontal menjadi kunci pada format ini, karena garis ini berkesan membelah gambar sebagai batas henti yg kuaT
Unsur dalam Komposisi
• Pusat Perhatian (Point of Interest) Dasar untuk menghasilkan foto yg indah adl memiliki salah satu sisi yg menonjol shg menjadi acuan mata saat melihat
• Warna (colour)
warna dpt memberikan kekuatan elemen yg sangat kuat dlm fotografi krn meminta reaksi emosional shg menjadikan selaras dan seimbang
• Pengulangan (repetisi), berkaitan dg pola krn mrp hasil dr pengulangan. Dlm ilmu eksak pengulangan dlm unsur visual akan memberikan kesan yg monoton dan membosankan tapi akan memberikan kesan yg dinamis jika pengulangan tsb bervariasi dlm jarak, bentuk dan ukuran (irama biasanya terbentuk melalui perbedaan ukuran, jarak, dan pengulangan bdg/bentuk wujud yg sama)
• Tekstur, mrp wujud permukaan dari suatu objek. Unsur tekstur berkaitan erat dg rasa dmn foto yg dihasilkan memiliki pesan untuk disampaikan. Tekstur dpt lbih dimunculkan apabila pencahayaan diberikan dari arah sisi.
• Keseimbangan (Balance), keseimbangan dalam fotografi lebih mrp gejala visual, tidak berhubungan dg berat nyata, dimana berpengaruh thd perasaan pengamatan pelihat
• Keseimbangan Formal/Simetris, terjadi bila bobot kedua bidang sama di mana salah satu menjadi cerminan yg lain sehingga menghasilkan kesan statis, tenang, kokoh, dan anggun
• Keseimbangan Informal/Simetris Variatif, bersifat lebih dinamis dan tidak membosankan. Umumnya asimetris balance dianggap lebih menyenangkan dlm foto daripada Keseimbangan Formal, dg kata lain penempatan subjek utama tdk di tengah dan keseimbangan bobot dg objek-objek yg lain akan lebih efektif
• Proporsi, dalam komposisi lebih mrp perbandingan ukuran antara objek yg satu dg objek yg lain dlm sebuah foto. Perbandingan ukuran dlm artian besar dan kecilnya
• Sudut Pandang, salah satu cara terbaik untuk menghasilkan foto yg bagus adl dg menentukan sudut pandang yg tdk lazim dan lain daripada yg lain
• Sudut pandang atas, (Perspektif Bird Eye) akan memberikan kesan objek tampak kecil, jauh, pendek dg latar belakang yg luas
• Sudut Pandang normal, (Normal Perspektif) akan memberikan kesan objek normal tampak perubahan yg signifikan
• Sudut Pandang Bawah (Perspektif Fish Eye) akan memberikan kesan objek tampak lebih tinggi, besar dan distorsi dimana perbandingan ukuran antar bagian mjd tidak wajar
PRINSIP-PRINSIP DALAM KOMPOSISI
1. KESEIMBANGAN/BALANCE
2. KESATUAN/UNITY
3. IRAMA/RITME
4. PROPORSI
5. EMPHASIS/PENEKANAN/FOCAL POINT
6. KESEDERHANAAN/SIMPLICITY
PENGENALAN BENTUK DASAR KOMPOSISI
• ATURAN SEGITIGA Mrp metode penyusunan gb yg plg umum dipakai. Dlm aturan ini sangat dianjurkan meletakkan garis horizon sbg batas cakrawala dan berada pd segitiga bagian dr pinggir bawah atau atas. Dg perbandingan 1:2 ini, umumnya dinamisasi dan keseimbangan dpt dicapai dg baik
Sebuah bidang gambar pada kamera pada dasarnya dibagi menjadi 9 (sembilan) bagian yang sama.
Pembagian ini adalah pembagian foto menajdi tiga secara horisontal dan vertikal.Komposisi yang baik adalah apabila objek ditempatkan pada posisi sepertiga bagian tersebut dan menempati salah satu dari empat titik kunci
(four key points).
• Aturan Irisan Emas (Golden Section). Aturan ini memiliki kekuatan harmonisasi. Tdpt pembagian bidang yg direncanakan dg ketepatan geometris. Nilai dr aturan Irisan Emas adl kemampuan menghasilkan beberapa kesatuan hub antar ruang. Aturan ini membutuhkan waktu dan ketelitian memandang gambar dlm jendela bidik utk menghasilkan karya yg maksimal. Dg pembagian bdg pd perbandingan 1:1,6, maka skala dan bentuk dari tiap elemen mjd kritis.
• Aturan Kurva lengkung, susunan gambar bertumpu pd grs lengkung diagonal pd gambar, yg membagi ruang scr harmonis. Biasanya garis cakrawala berada pada bagian atas shg penampilan langit mjd terbatas dan porsi pandangan kita lebih besar pd bdg datar
• Aturan kurva “S”. Memiliki kemiripan dg aturan di atas, dmn kekuatan gambar bertumpu pd garis lengkung diagonal ttp pd aturan kurva “S”, bentuk garis lengkung bisa diagonal, bisa juga simetris. Aturan kurva “S” memiliki kekuatan penampilan yg lebih fleksibel.
• Aturan Susunan Segitiga. Beberapa subjek tersusun membentuk segitiga, atau bentuk geometris. Subjeknya adl segitiga. Yang perlu diperhatikan adl perbandingan ruang yg digunakan untuk segitiga subjek (atau beberapa subjek) dan ruang yg tersisa masih terasa harmonis
ESENSI KOMPOSISI FOTOGRAFI
1. Format Foto.
Penentuan komposisi untuk menggunakan format horizontal atau vertikal
2. Objek/Subjek. Pusat dari foto shg pikirkan segala aspek dasar yg mempengaruhi yaitu :
Speed, Diafragma, dan Fokus
3. Background. Imaji yg terbentuk di belakang objek/subjek
4. Foreground. Imaji yg terbentuk di depan objek/subjek
5. Posisi Kamera. Dibutuhkan ketenangan dlm pemotretan, usahakan memilih keputusan
sebelum mengambil gambar.
SELAMAT MENCOBA…………
FOTOGRAFI
(pertemuan 5)
TEKNIK PENCAHAYAAN
Dalam Fotografi Kita Mengenal Dua Pencahayaan Yaitu :
1. NATURAL LIGHT (cahaya alam/cahaya matahari)
2. ARTIFICIAL LIGHT (cahaya buatan)
KUAT CAHAYA
• Pada prinsipnya setiap keadaan cahaya dapat kita gunakan untuk fotografi, mulai cahaya matahari yg cerah, cahaya ruang yg terdiri atas lampu
• Di alam tredapat berbagai jenis cahaya, mulai dari cahaya alam sampai cahaya penerangan buatan yg terdiri dari berbagai jenis lampu atau penerangan tradisional
• Kecerahan adl kutany cahaya, yaitu terang yg dihasilkan dari suatu sumber cahaya. Sering kita berhadapan dg cahaya yg cerah (misalnya alam terbuka yg langsung disinari cahaya matahari langsung), cerah (pada saat cahaya matahari terhalang awan tipis)/redup pada cuaca mendung
1. NATURAL LIGHT (cahaya dari alam)
• Dibedakan atas beberapa bagian :
1. Direct lighting (cahaya matahari langsung), pd pengertian ini fotografer memanfaatkan sumber matahari u/ menyinari objek penyinaran objek pemotretannya
1. Indirect lighting (cahaya matahari tidak langsung), pada pengertian ini fotografer memanfaatkan sumber pantulan matahari untuk menyinari objek
2. Dari sini kita bisa melihat bahwa cahaya berfungsi sbg pengantar bentuk dan warna dari alam ke mata dan juga film yg akan mengabadikannya
3. Cahaya memiliki sifat dan karakter ttp untuk keperluan praktis dalam fotografi kita hanya perlu memeprhatikan beberapa ciri yg akan mempengaruhi pemotretan dan penampilan foto, terutama kecerahan dan warna cahaya
2. ARTIFICIAL LIGHT (cahaya buatan)
Ada dua macam sumber cahaya yg bisa dipakai oleh fotografer :
1. LAMPU STUDIO/LAMPU FOTO
Ada beberapa macam lampu studio:
a. Barador, yi lampu studio yg memiliki reflector/pemantul
b. Snoot, yi lampu studio yg berbentuk kerucut yg berfungsi untuk mengisi cahaya di bagian ttt
c. Honeycomb, yi lampu studio dg filter berbentuk sarang lebah
d. Soft box, yi lampu studio dg tudung kain sbg pelunak cahaya. Fungsi cahaya studio
berkaitan dg arah cahaya thd objek pemotretan, al :
1. Main Light, berfungsi sbg lampu utama pd pencahayaan ke objek
2. Fill in Light, berfungsi sbg pengisi pencahayaan bagian ttt pd objek
3. Hair Light, lampu studio yg diarahkan pd rambut/bagian atas dari kepala objek
2. LAMPU KILAT/FLASH
• Untuk pemotretan outdoor malam hari, Lampu Kilat/Flash sbg cahaya utama dibantu o/ cahaya sekitar sehingga mampu menangkap objek dg jelas
• Untuk pemotretan indoor, Lampu Kilat/Flash tetap sbg cahaya utama dan dibantu cahaya sekitar shg memberi kesan foto terihat terang, selama pengaturan sesuai dg kebutuhan cahaya
• Untuk pemotretan outdoor malam hari, Lampu Kilat/Flash sbg cahaya utama dibantu o/ cahaya sekitar sehingga mampu menangkap objek dg jelas
• Untuk pemotretan indoor, Lampu Kilat/Flash tetap sbg cahaya utama dan dibantu cahaya sekitar shg memberi kesan foto terihat terang, selama pengaturan sesuai dg kebutuhan cahaya
Oleh : SYAMSUL HUDA K.I
PENDAHULUAN
1.PENGERTIAN (OVERVIEW)FOTOGRAFI
2.SEJARAH FOTOGRAFI
3.PROFESI FOTOGRAFER
PENGERTIAN FOTOGRAFI
1. Adalah sebuah cabang keilmuan yang memadu padankan antara teknik dan seni.
Dibangun melalui prinsip kerja kamera dan cahaya
2. Perpaduan teknik grafis dengan menggunakan media cahaya
3. Dibangun dari komposisi dan susunan objek hingga membentuk visualisasi
pesan yang diharapkan pembuatnya agar bisa ditangkap o/ penikmat /
khalayaknya
SEJARAH FOTOGRAFI
Th 1839, Thomas Mandre Dquarre (Perancis) menemukan Gambar Optik. Ia adl putra seorang panitera pengadilan di Cernellies pd tgl 18 November 1787 Seorang Pelukis panggung TAHUN 1822 membentuk teater unik bernama Deorama Th 1926, Dquarre meneruskan penelitiannya u/ mengawetkan gambar tsb bersama Nicephore Niepce, seorg Perwira Infanteri Membuat kejutan dg membuat lukisan ilusi dg bantuan efek penyinaran yg mengagumkan Mengg lembrn hitam putih yg dilapisi aspal Butuh pencahayaan selama 8 jam Bagian yg terkena cahaya mjd keras dan tdk dapat lepas stlh dicuci dlm campuran minyak Lavender dan Terpentin TH 1830, mrk mengganti lembaran timah dg lempengan tembaga yg diberi lapisan perak dan kemudian diproses dg Larutan Yodium yg dilemahkan di dalam Air Raksa.Dapat mempersingkat waktupencahayaan, kemudian mengawetkan gambar dilarutkan dlm garam dapur Penemuan terakhir th 1839, selanjutnya terkenal dg Tahun Kelahiran Fotografi
PENEMUAN FILM
1.William Henry Fox Talbot
Berupa kertas yg peka cahaya dan dibuat transparan dg bantuan cahaya lilin
FOTOGRAFI DI INDONESIA
15 Mei 1857, Wolter Wood B dan James Page (Inggris) meletkkan tonggak dlm pendokumentasian di Indonesia Th 1841, 2 th setelah fotografi ditemukan Jurrians Munich datang ke Indonesia atas dasar perintah Kolonial Belanda, u/ membuat rekaman-rekaman desain
PERKEMBANGAN KAMERA
1.Banyak artis yg memakai kamera Obscura
2.Kamera gelap dg sebuah lubang yg memiliki lensa sederhana pd temboknya dan dapat dibuka
Cara kerjanya : memproduksi secara balik dlm skla kecil dari bayangan yg ditimbulkan o/suatu objek yg disinari
Th 1839, Louis JM Daquerre, mengembangkan jenis DAQUERRETYPE, yg peka thd cahaya, dg membuat plat fotografi dmn bayangan dari kamera Obscura dapat diletakkan dan dipasang secara Permanen Desain pertama kamera mirip kamera Obscura, memproyeksikan bayangan objek pada suatu kaca Bayangan dpt difokuskan, dan stlh fokus, kaca diganti dg bingkai kayu yg berfungsi sbg penahan plat yg peka cahaya. Th 1870, ditemukan plat Gelatin, material sensitif dan mudah digunakan.Kamera kodak dikenalkan 1883, membawa perubahan besar2an di dunia fotografi Kamera tsb Telah berisi film yg cukup u/ 100 gambar scr fabrikasi kmd kalau habis dpt diisikan kmbl pd pabrik yg sama (di Rockcester NV.
Th 1990, Kodak Brownie #1 Eastman gebrakan kelas amatir Film sensitif ini terus berkembang mengikuti perkembangan makin canggihnya kamera. Kamera optik yg dilengkapi o/ pencari jejak fokus pd th 1916 dg lensakec. Tinggi Ernoster
FOTOGRAFER
PERTEMUAN KE : 2
PENGENALAN KAMERA
AWAL MULA KAMERA DAN PRINSIP KERJA
KAMERA LUBANG JARUM (KLJ)
1.Kamera Lubang Jarum (KLJ), bekerja dg celah cahaya
2.KLJ merupakan cikal bakal dari seluruh media rekam /kamera dari cara kerja, bagian-bagian, prinsip-prinsip kerja cahaya
3.Cahaya pantulan dari objek masuk ke lubang kamera dan ditangkap terbalik oleh media kertas foto atau film.
Bahan2 KLJ :
1. Cutter, gunting dan gergaji
2. Jarum jahit/jarum pentul
3. Paralon/kaleng + tutup
4. Doubletip
5. Karton hitam
6. Aluminium foil
7. Amplas halus, asahan
8. Lakban hitam
9. Karet hitam
MEMOTRET DG KLJ
1.Memasang kertas film (di dalam kamar gelap), sifat film adl peka cahaya
2.Cuaca/sinar matahari (ultraviolet), perkiraan intensitas cahaya karena berhubungan dg keberhasilan
3.Jarak objek, perkiraan jarak karena jangkauan lensa sebesar 450
4.Usahakan kamera tidak goyang, membutuhkan waktu agak lama shg kamera harus diam agar foto tidak goyang
5.Jam/pengingat waktu. Apabila waktu tidak sesuai dengan perkiraan maka berakibat pada hasil
PROSES CUCI CETAK
TERDIRI DARI 6 PROSES
a.Proses pengembangan, film dimasukkan ke dalam nampan dan digoyang secara teratur agar merata, butuh waktu sekitar 2-3 menit. Jika terlalu lama maka gambar yg dihasilkan cenderung hitam (over developing)
b.Proses penghentian, film dipindahkan ke dalam larutan penghenti menggunakan penjepit steril. Dengan waktu 30 detik-1menit
c.Proses penetapan, film dimasukkan ke dalam larutan penetap dengan jepit yg berbeda dan digoyang secara stabil shg unsur perak halida yg berada pd emulsi film tidak bereaksi. Rentang waktu 2-3 menit
d.Proses pembilasan, pindahkan film ke dalam bak pembilas dan bilas dg air bersih da usahakan mengalir. Waktu 2-3 menit
e.Proses pengeringan, hindari debu karena bisa merusak hasil, dan letakkan film negatif beralaskan bahan yg menyerap air, atau digantung dg penyinaran tidak terlalu dekat
f.Proses cetak, film negatif diletakkan pd film baru dmn posisi emulsi berhadapan, negatif harus di atas, kemudian lapisi dg kaca bening dan sinari selama 1-5 detik dg jarak lampu 30 cm
FOTOGRAFER
PERTEMUAN KE : 3
PENGENALAN KAMERA
1. PENGENALAN KAMERA SINGLE LENS REFLEK (SLR)
TIPE-TIPE KAMERA
a.KAMERA adl sebuah alat yg dapat membuat gambar dari sebuah objek melalui pembiasan pada sebuah lensa kemudian direkam oleh film yg ada di belakangnya
b.Gambar yg tdpt pada film disebut Latent Image
c.Kamera memiliki prinsip kerja yg sama dg Indera Mata
d.Di dalam mata trdpt bola mata yg bening dan di belakangnya trdpt Kornea yg memungkinkan utk memfokuskan bayangan benda yg kita lihat spt halnya lensa kamera yg memfokuskan bayangan benda pd film
e.Untuk menciptakan hasil foto yg baik, kita terlebih dahulu harus menguasai teknis dari penggunaan bag2 pd kamera serta cara kerja masing-masing bag tsb.
1. KAMERA OTOMATIS,
SETENGAH MAUPUN FULL OTOMATIS
KEUNTUNGAN :
a.tidak perlu mengatur diafragma
b.tidak perlu mengatur speed/kecepatan rana
c.penggunaan sangat mudah
c.tidak perlu memfokuskan gambar
d.tidak perlu pengaturan khusus Lampu Kilat/Flash KERUGIAN :
e.karena kecepatan rana tidak bisa diatur, maka tdk mungkin membuat foto dg efek khusus, seperti blur misalnya
f.pada cuaca/ruang gelap, diafragma terkecil tdk mampu membuat gambar
g.sulit menentukan Ruang Tajam (Depth of Field)
2. Kamera TLR (Twins Lens Reflex)
Mempunyai 2 pendukung lensa. Lensa Atas adl View Finder Terbalik dan Lensa Bawah adalah lensa pengambil gambar (taking lens). Format film besar dan sering juga terjadi paralax.
3. KAMERA DUAL LENS REFLEX (DLR)
Memiliki jendela bidik (view finder) yg tdk berhubungan dg lensa sebenarnya shg dpt menimbulkan parallax (perbedaan antara yg terlihat di view finder dg hasil foto )
4. KAMERA POLAROID
Merupakan kamera kategori full otomatis karena foto bisa langsung terlihat/jadi
5. KAMERA SINGLE LENS REFLEX (SLR) 120 mm
Memiliki persamaan dg kamera SLR 35 mm hanya berbeda pd bentuk ukuran kamera dan film yg lebih besar, tetapi view finder pd kamera ini tidak memiliki Prisma Pembalik
6. KAMERA SINGLE LENS REFLEX (SLR) 35 mm
Memiliki persamaan dg SLR 120 mm, sebagai pemula kita bisa menumpahkan kepercayaan pd kamera ini utk menghasilkan foto yg bagus. Dg kamera ini kita bisa menggunakan kontrol yg lebih
7. VIEW KAMERA
Memp. Format film besar dan didesainkan u/ berdiri di atas tripod dan untuk pemotretan hasil yg detail
8. KAMERA STEREO
Memiliki 3 lensa yg berkemampuan mereka objek sebagai bayangan 3 dimensi
9. KAMERA RANGE FINDER
Kamera yg menggunakan pembidik yg terpisah mjd dua dan sistem kerjanya spt kamera kompak. Menggunakan kamera tipe ini juga akan menyebabkan kesalahan paralaks yg disebabkan krn lensa pembidik tdk melihat hal yg sama spt lensa perekam. Ttp ada bebrapa hal yg bisa mengoreksi paralaks.
PENGENALAN KAMERA
SINGLE LENS REFLEK
Bagian Kamera SLR
A. Badan Kamera
Di dalam badan kamera SLR memiliki bagian-bagian yg memiliki fungsi-fungsi tersendiri, al :
1. Cermin pantul/kaca pembalik
Digunakan u/ menangkap sekaligus memantulkan bayangan benda stlh melalui lensa. Bayangan tsb dipantulkan ke prisma
2. Prisma
Bagian yg berfungsi mengubah bayangan terbalik yg dipantulkan oleh cermin agar tdk terlihat saat dilihat lewat View Finder
3. Rana
Mrp sebuah tirai yg membatasi lensa dg film
4. Bingkai Bidik (View Finder)
Bagian yg berfungsi sbg tempat u/ melihat hasil bayangan benda yg ditangkap cermin
B. Bagian Luar Badan Kamera
Pada bagian luar badan kamera, tdpt bagian-bagian yg mengatur proses pemotretan.
1. Tombol Pelepas Rana (Shutter Release)
adl bag kamera yg harus kita tekan u/ menangkap gambar. Biasanya terletak di kanan atas badan kamera.
2. Pengatur Kecepatan (Shutter Speed Dial) (Bag. Yg mengatur cepat lambat terbukanya rana)=รจ Bag. ini diatur dg ukuran angka dlm perbandingan dg 1 detik.
Angka yg tertera biasanya :
4000, 2000, 1000, 500, 250, 125, 60, 30, 15, 8, 4,2,1, dan B.
Jika dibaca, angka 1 adl kecepatan 1/1 detik, atau angka 4000 adl kecepatan 1/4000 detik.
Sedangkan B, adl kec. Yg mampu diatur lama penangkapan gambarnya, penggunaannya saat kec. Diposisikan B, tombol pelepas rana ditekan slm proses penangkapan gambar dan melepasnya stlh durasi penangkapan gambar dirasa mencukupi.
3.Pengaturan Waktu (Self Timer)
Bg. yg digunakan u/ menunda terbukanya rana selama 8 sampai 10 detik
4.Kait Pemutar Film dan Penghitung Jumlah Frame Film
Bg. yg berguna u/ memindahkan frame yg sdh digunakan ke frame kosong selanjutnya. Bg. ini scr otomatis segera mengaktifkan Shutter Release dan jg menunjukkan jumlah frame yg sdh digunakan
5. Penggulung Ulang (Rewind Knob)
Bag. yg digunakan u/ menggulung film ke frame semula
6. Pengatur ASA
Bag. yg digunakan u/enentukan kepekaan film yg digunakan. Pada bag. Kamera tertentu
pengaturan ASA dpt dilakukan dg otomatis.
7. Dudukan Lampu KIlat (Hot Shoe)
Bag. yg menghubungkan kamera dg lampu kilat
Di dlm View Finder, ada dua hal penting yg hrs diketahui, al :
1. Light Meter
Digunakan u/ mengetahui seberapa normal pencahayaan yg dihasilkan lewat komposisi kec dan diafragma yg dipakai.
Hal-hal yg terukur dlm light meter :
a.Over Exposure (+), pencahayaan terlalu berlebihan (warna merah)
b.Normal, pencahayaan telah sesuai biasanya dg simbol lampu warna hijau
c.Under exposure (-), pencahayaan kurang (warna merah)
2.Pencari Jarak Fokus
Bag. ini akan menentukan apakah gambar yg ditangkap sdh mencapai jarak yg tepat dg lensa. Ada beberapa cara yg bisa dipakai :
a.Sistem kaca kabur, dmn jarak fokus akan tepat jika gambar yg terlihat benar-benar jelas, jika belum akan terlihat kabur.
b.Sistem Micro Prisma, dmn jarak fokus akan tepat jika gambaryg terlihat tajam dan halus, jika belum maka gambar tampak kasar
c.Sistem gambar belah (split image), dmn fokus gmbr ditentukan o/ potongan garis vertikal yg menyatu satu sama lain, jika garis vertikal itu masih terbelah maka gambar tsb belum fokus.
___________________________________________________________________________
DIAFRAGMA
a.Fungsinya : mengatur intensitas cahaya yg masuk ke dalam lensa dan ditangkap oleh media rekam yg digunakan
b.Diafragma terdiri dari daun-daun/kisi-kisi yg terdiri dr 8 lempengan logam tipis yg dpt dilihat dr dlm lensa
c.Bila skala diafragma diperkecil maka lubang atau bukaan lensa menjadi besar shg cahaya yg masuk menjadi banyak
d.Bila skala diafragma diperbesar maka bukaan lensa menjadi kecil shg cahaya masuk sedikit.
e.Nilai diafragma dinyatakan dg f/stop dan ditulis dg f/skala, skala ata angka yg trdpt pd gelang diafragma adl 1.4 ; 2.8 ; 4 ; 5.6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22, yg artinya bahwa lensa tsb dpt Membuka Diafragma dg f/1.4 ; f/2.8 ; f/4 ; f/5 ; f/6 ; f/8 ; f/11 ; f/16 dst.
f.Apabila angka yg dipakai kecil, maka bukaan diafragma besar shg cahaya yg masuk semakin banyak, demikian pula sebaliknya.
RANA
Rana adl sebuah alat yg mengatur lamanya cahaya yg masuk. Satuan Rana adl second atau detik
Pada kamera SLR : 1 ; ½ ; ¼ ; 1/6 ; 1/15 ; 1/30 ; 1/60 ; 1/125 ; 1/250 ; 1/500 ; 1/1000 ; 1/2000 ; 1/4000 dan B (Bulb)
Artinya kecepatan rana adl 1 detik, ½ detik, ¼ detik dst
Sedangkan huruf B pada rana adl Bulb yg artinya rana membuka selama tombol shutter terus ditekan dan selama itu pula intensitas cahaya masuk
VIEW FINDER/JENDELA BIDIK
a.Bagian ini digunakan untuk menentukan jarak antara lensa dg objek shg gambar benar-benar tajam
b.Ini disebabkan pembelokkan sinar oleh lensa
c.Seluruh gambar akan menjadi tajam apabila semua sinar dibelokkan ke suatu titik di atas film View Finder memberitahukan pemotret apakah gambar sudah fokus atau belum
Prinsip Kerja Kamera SLR
a.Cahaya masuk melalui lensa. Sebelum rana membuka cahaya dipantulkan cermin ke dalam kamera dalam keadaan terbalik (karena bayangan yg masuk ke dalam kamera dalam keadaan terbalik dari gambar sesungguhnya)
b.Pada saat rana dibuka, secara bersamaan diafragma menutup ke posisi yg telah ditentukan
c.Cahaya seterusnya menuju ke film dan terekam ke dalam film
d.Posisi cermin, rana dan diafragma kembali pada keadaan semula setelah waktu yg kita atur ke dalam pengaturan rana telah habis
FOTOGRAFI
(pertemuan 4)
KOMPOSISI
KOMPOSISI
• Komposisi adl suatu seni penempatan u/ menyusun elemen-elemen (warna, tekstur, bentuk, pola, shape dll) dalam batasan ruang dan menyusun garis-garis shg mencapai keseimbangan pandangan pada ruang
• Dalam tinjauan ini diperlukan kemampuan artistik atau tinjauan rasa, jiwa seni, di mana tanpa seni sebuah komposisi merupakan bantuk yang formalis, kaku, dan tidak memiliki jiwa.
TUJUAN KOMPOSISI
Mengorganisir dari berbagai elemen foto yg berlainaan menjadi satu kesatuan yg saling mengisi, melengkapi dan mendukung satu sama lain, shg dpt tercipta menjadi karya foto yg enak dilihat (sesui pesan yg ingin disampaikan)
FORMAT KAMERA
FORMAT BUJUR SANGKAR
Bukan merupakan format yg dinamis karena besarnya batas yg sama antara vertikal dan horisontal
Kesan yang terlihat statis dan kaku
Kelebihan format ini adanya keseimbangan ke segala arah
FORMAT PERSEGI PANJANG
Lebih dinamis, karena pandangan mata secara umum melakukan sapuan secara horisontal kemudian ke vertikal, ke arah kiri atau kearah kanan
Penempatan garis horisontal menjadi kunci pada format ini, karena garis ini berkesan membelah gambar sebagai batas henti yg kuaT
Unsur dalam Komposisi
• Pusat Perhatian (Point of Interest) Dasar untuk menghasilkan foto yg indah adl memiliki salah satu sisi yg menonjol shg menjadi acuan mata saat melihat
• Warna (colour)
warna dpt memberikan kekuatan elemen yg sangat kuat dlm fotografi krn meminta reaksi emosional shg menjadikan selaras dan seimbang
• Pengulangan (repetisi), berkaitan dg pola krn mrp hasil dr pengulangan. Dlm ilmu eksak pengulangan dlm unsur visual akan memberikan kesan yg monoton dan membosankan tapi akan memberikan kesan yg dinamis jika pengulangan tsb bervariasi dlm jarak, bentuk dan ukuran (irama biasanya terbentuk melalui perbedaan ukuran, jarak, dan pengulangan bdg/bentuk wujud yg sama)
• Tekstur, mrp wujud permukaan dari suatu objek. Unsur tekstur berkaitan erat dg rasa dmn foto yg dihasilkan memiliki pesan untuk disampaikan. Tekstur dpt lbih dimunculkan apabila pencahayaan diberikan dari arah sisi.
• Keseimbangan (Balance), keseimbangan dalam fotografi lebih mrp gejala visual, tidak berhubungan dg berat nyata, dimana berpengaruh thd perasaan pengamatan pelihat
• Keseimbangan Formal/Simetris, terjadi bila bobot kedua bidang sama di mana salah satu menjadi cerminan yg lain sehingga menghasilkan kesan statis, tenang, kokoh, dan anggun
• Keseimbangan Informal/Simetris Variatif, bersifat lebih dinamis dan tidak membosankan. Umumnya asimetris balance dianggap lebih menyenangkan dlm foto daripada Keseimbangan Formal, dg kata lain penempatan subjek utama tdk di tengah dan keseimbangan bobot dg objek-objek yg lain akan lebih efektif
• Proporsi, dalam komposisi lebih mrp perbandingan ukuran antara objek yg satu dg objek yg lain dlm sebuah foto. Perbandingan ukuran dlm artian besar dan kecilnya
• Sudut Pandang, salah satu cara terbaik untuk menghasilkan foto yg bagus adl dg menentukan sudut pandang yg tdk lazim dan lain daripada yg lain
• Sudut pandang atas, (Perspektif Bird Eye) akan memberikan kesan objek tampak kecil, jauh, pendek dg latar belakang yg luas
• Sudut Pandang normal, (Normal Perspektif) akan memberikan kesan objek normal tampak perubahan yg signifikan
• Sudut Pandang Bawah (Perspektif Fish Eye) akan memberikan kesan objek tampak lebih tinggi, besar dan distorsi dimana perbandingan ukuran antar bagian mjd tidak wajar
PRINSIP-PRINSIP DALAM KOMPOSISI
1. KESEIMBANGAN/BALANCE
2. KESATUAN/UNITY
3. IRAMA/RITME
4. PROPORSI
5. EMPHASIS/PENEKANAN/FOCAL POINT
6. KESEDERHANAAN/SIMPLICITY
PENGENALAN BENTUK DASAR KOMPOSISI
• ATURAN SEGITIGA Mrp metode penyusunan gb yg plg umum dipakai. Dlm aturan ini sangat dianjurkan meletakkan garis horizon sbg batas cakrawala dan berada pd segitiga bagian dr pinggir bawah atau atas. Dg perbandingan 1:2 ini, umumnya dinamisasi dan keseimbangan dpt dicapai dg baik
Sebuah bidang gambar pada kamera pada dasarnya dibagi menjadi 9 (sembilan) bagian yang sama.
Pembagian ini adalah pembagian foto menajdi tiga secara horisontal dan vertikal.Komposisi yang baik adalah apabila objek ditempatkan pada posisi sepertiga bagian tersebut dan menempati salah satu dari empat titik kunci
(four key points).
• Aturan Irisan Emas (Golden Section). Aturan ini memiliki kekuatan harmonisasi. Tdpt pembagian bidang yg direncanakan dg ketepatan geometris. Nilai dr aturan Irisan Emas adl kemampuan menghasilkan beberapa kesatuan hub antar ruang. Aturan ini membutuhkan waktu dan ketelitian memandang gambar dlm jendela bidik utk menghasilkan karya yg maksimal. Dg pembagian bdg pd perbandingan 1:1,6, maka skala dan bentuk dari tiap elemen mjd kritis.
• Aturan Kurva lengkung, susunan gambar bertumpu pd grs lengkung diagonal pd gambar, yg membagi ruang scr harmonis. Biasanya garis cakrawala berada pada bagian atas shg penampilan langit mjd terbatas dan porsi pandangan kita lebih besar pd bdg datar
• Aturan kurva “S”. Memiliki kemiripan dg aturan di atas, dmn kekuatan gambar bertumpu pd garis lengkung diagonal ttp pd aturan kurva “S”, bentuk garis lengkung bisa diagonal, bisa juga simetris. Aturan kurva “S” memiliki kekuatan penampilan yg lebih fleksibel.
• Aturan Susunan Segitiga. Beberapa subjek tersusun membentuk segitiga, atau bentuk geometris. Subjeknya adl segitiga. Yang perlu diperhatikan adl perbandingan ruang yg digunakan untuk segitiga subjek (atau beberapa subjek) dan ruang yg tersisa masih terasa harmonis
ESENSI KOMPOSISI FOTOGRAFI
1. Format Foto.
Penentuan komposisi untuk menggunakan format horizontal atau vertikal
2. Objek/Subjek. Pusat dari foto shg pikirkan segala aspek dasar yg mempengaruhi yaitu :
Speed, Diafragma, dan Fokus
3. Background. Imaji yg terbentuk di belakang objek/subjek
4. Foreground. Imaji yg terbentuk di depan objek/subjek
5. Posisi Kamera. Dibutuhkan ketenangan dlm pemotretan, usahakan memilih keputusan
sebelum mengambil gambar.
SELAMAT MENCOBA…………
FOTOGRAFI
(pertemuan 5)
TEKNIK PENCAHAYAAN
Dalam Fotografi Kita Mengenal Dua Pencahayaan Yaitu :
1. NATURAL LIGHT (cahaya alam/cahaya matahari)
2. ARTIFICIAL LIGHT (cahaya buatan)
KUAT CAHAYA
• Pada prinsipnya setiap keadaan cahaya dapat kita gunakan untuk fotografi, mulai cahaya matahari yg cerah, cahaya ruang yg terdiri atas lampu
• Di alam tredapat berbagai jenis cahaya, mulai dari cahaya alam sampai cahaya penerangan buatan yg terdiri dari berbagai jenis lampu atau penerangan tradisional
• Kecerahan adl kutany cahaya, yaitu terang yg dihasilkan dari suatu sumber cahaya. Sering kita berhadapan dg cahaya yg cerah (misalnya alam terbuka yg langsung disinari cahaya matahari langsung), cerah (pada saat cahaya matahari terhalang awan tipis)/redup pada cuaca mendung
1. NATURAL LIGHT (cahaya dari alam)
• Dibedakan atas beberapa bagian :
1. Direct lighting (cahaya matahari langsung), pd pengertian ini fotografer memanfaatkan sumber matahari u/ menyinari objek penyinaran objek pemotretannya
1. Indirect lighting (cahaya matahari tidak langsung), pada pengertian ini fotografer memanfaatkan sumber pantulan matahari untuk menyinari objek
2. Dari sini kita bisa melihat bahwa cahaya berfungsi sbg pengantar bentuk dan warna dari alam ke mata dan juga film yg akan mengabadikannya
3. Cahaya memiliki sifat dan karakter ttp untuk keperluan praktis dalam fotografi kita hanya perlu memeprhatikan beberapa ciri yg akan mempengaruhi pemotretan dan penampilan foto, terutama kecerahan dan warna cahaya
2. ARTIFICIAL LIGHT (cahaya buatan)
Ada dua macam sumber cahaya yg bisa dipakai oleh fotografer :
1. LAMPU STUDIO/LAMPU FOTO
Ada beberapa macam lampu studio:
a. Barador, yi lampu studio yg memiliki reflector/pemantul
b. Snoot, yi lampu studio yg berbentuk kerucut yg berfungsi untuk mengisi cahaya di bagian ttt
c. Honeycomb, yi lampu studio dg filter berbentuk sarang lebah
d. Soft box, yi lampu studio dg tudung kain sbg pelunak cahaya. Fungsi cahaya studio
berkaitan dg arah cahaya thd objek pemotretan, al :
1. Main Light, berfungsi sbg lampu utama pd pencahayaan ke objek
2. Fill in Light, berfungsi sbg pengisi pencahayaan bagian ttt pd objek
3. Hair Light, lampu studio yg diarahkan pd rambut/bagian atas dari kepala objek
2. LAMPU KILAT/FLASH
• Untuk pemotretan outdoor malam hari, Lampu Kilat/Flash sbg cahaya utama dibantu o/ cahaya sekitar sehingga mampu menangkap objek dg jelas
• Untuk pemotretan indoor, Lampu Kilat/Flash tetap sbg cahaya utama dan dibantu cahaya sekitar shg memberi kesan foto terihat terang, selama pengaturan sesuai dg kebutuhan cahaya
• Untuk pemotretan outdoor malam hari, Lampu Kilat/Flash sbg cahaya utama dibantu o/ cahaya sekitar sehingga mampu menangkap objek dg jelas
• Untuk pemotretan indoor, Lampu Kilat/Flash tetap sbg cahaya utama dan dibantu cahaya sekitar shg memberi kesan foto terihat terang, selama pengaturan sesuai dg kebutuhan cahaya
0 komentar:
Posting Komentar